Selasa, 17 September 2019

Semakin Canggih, Apakah Teknologi AI Akan Menggantikan Peran Manusia?

Seiring berjalannya waktu, teknologi memang semakin pesat perkembangannya, terlebih lagi kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan atau AI memang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan banyak diimplementasikan di berbagai sektor. Namun, teknologi tersebut dinilai tidak akan sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam pekerjaan.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, kecerdasan buatan memang dapat membantu pekerjaan, bahkan berpotensi menggantikan peran manusia.
Tetapi hal itu hanya berlaku untuk proses kerja atau kegiatan yang bersifat repetitif. Sementara untuk pekerjaan yang sifatnya spesifik tidak dapat digantikan.
"Sesuatu yang sifatnya repetitif itu bisa digantikan dengan AI dengan mudah. Kalau kita lihat bank itu sekarang sudah pakai chatbotnggak pakai lagi customer service," ujarnya kepada wartawan disela-sela acara Youth Dialogue 2019, Selasa (17/9/2019), di Hotel Borobudur Jakarta.
Selain itu, teknologi kecerdasan buatan tetap memerlukan peran dari manusia. Pasalnya, tidak seluruhnya dapat bekerja secara mandiri dan membutuhkan operator atau teknisi untuk menjalankannya.
Sehingga, langkah yang perlu dilakukan ialah melakukan pengembangan keterampilan dari sumber daya manusia (SDM) dalam bidang teknologi. Hal tersebut guna mengantisipasi hilangnya peluang kerja, sekaligus membekali kemampuan baru yang tidak mudah digantikan oleh teknologi.
"Kominfo sendiri kan sekarang (melatih) 25 ribu digital talent. Itu fokus kepada peningkatan keterampilan dan nanti di sertifikasi oleh misalnya Google dan sebagainya," kata Rudiantara.
Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi CSIS Jakarta, Yose Rizal Damuri menjelaskan implementasi AI memiliki peran yang luas. Di satu sisi, teknologi tersebut membawa berbagai potensi dan kesempatan baru, namun di sisi lain ada pula risiko yang harus diantisipasi.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana melatih dan mengembangkan kemampuan baru SDM. Agar mereka yang pekerjaannya tergantikan oleh teknologi tetap bisa bekerja di posisi lain yang membutuhkan keterampilan berbeda.
"Di sini saya pikir program pemerintah meningkatkan keterampilan dan human capital sangat tepat. Tinggal jalannya gimana apa yang perlu ditingkatkan bagaimana programnya perlu dirumuskan dengan tepat," kata Yose kepada wartawan.

Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar