Staff Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Adita Irawati mengatakan, saat ini hoaks menyerang di dua lini penting, yaitu kinerja pemerintah dan politik identitas. Hoaks menurutnya dapat dilawan dengan cara mengedukasi dan sosialisasi dari lini paling bawah.
“Yang paling penting adalah melakukan edukasi sosialisasi dari lini paling bawah, anak-anak sampai keluarga inti, guru bahkan tokoh-tokoh masyarakat. Jadi itu yang saya lihat paling penting adalah upaya-upaya pencegahan," ujarnya dalam seminar melawan hoaks bertajuk Ketika Kerja Keras Saja untuk Membangun Bangsa Tidak Cukup seperti dilansir laman resmi Kementerian Perhubungan, Rabu (11/9).
Adita menuturkan edukasi media digital saat ini sangat penting untuk masyarakat. Pasalnya, teknologi seperti dua sisi mata uang yang bisa menjadi barang membahayakan, namun juga mampu membantu kinerja pemerintah.
Ia lantas memberikan tips untuk melawan hoaks. Pertama, dengan menyaring informasi sebelum menshare. Kedua, melihat alamat website yang memberikan informasi. Jika blog gratisan, tutur Adita, harus mencari info yang lebih akurat.
Ketiga, cek tanggal atau tahun berita dan infromasi yang diterima, apakah masih relevan atau tidak. Terakhir, apabila informasi diterima dari media massa, dilihat dahulu dengan mengecek alamat redaksi di halaman web-nya.
Sementara itu, Penggiat Media Sosial, Kang Dede menyatakan, perlunya respon cepat dari instansi resmi untuk melawan hoaks. Hal itu bisa dilihat melalui website fakta.com, turnbackhoax.id atau situs resmi pemerintah yaitu stophoax.id.
“Institusi itu sendiri harus meredam dan melawan hoaks dengan cara membuat respon secepatnya. Atau saat ini sudah banyak aplikasi yang peduli memberantas hoax seperti Fakta.com, turnbackhoax.id dan stophoax.id," pungkasnya.
Sumber: Akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar