Rabu, 11 September 2019

Perdana Menteri Israel Dikecam Negara-negara Arab Soal Rencana Ambil Paksa Lembah Yordania

Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, memang sering sekali dikecam oleh berbagai kalangan karena aksinya yang kerap kontroversial.
Kali ini giliran negara-negara Arab yang mengecam rencana Perdana Menteri IsraelBenjamin Netanyahu, untuk menganeksasi (pengambilan paksa) bagian lain Tepi Barat termasuk Lembah Yordania dan bagian utara Laut Mati. Kecaman itu disampaikan oleh pejabat-pejabat Yordania, Turki, dan Arab Saudi.
Tanggapan awal telah disampaikan sebelumnya oleh Diplomat Palestina, Saeb Erekat, yang mengatakan apabila aneksasi dilaksanakan, maka itu akan mengubur harapan terwujudnya perdamaian. Ia menambahkan, langkah Israel itu akan jadi kejahatan perang.
Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan rencana Netanyahu akan memicu eskalasi yang serius dan kerusuhan besar di kawasan Timur Tengah. Sementara Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Netanyahu rasis dan kerap melontarkan segala bentuk pesan yang ilegal, menyalahi aturan, dan agresif.
Senada dengan tiga negara lainnya, Arab Saudi mengatakan rencana Israel dapat menimbulkan eskalasi serius. Arab Saudi juga menyeru digelarnya pertemuan antar menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Organisasi regional Liga Arab pun turut buka suara dengan menyebut rencana Israel itu sama berbahayanya dengan agresi.
Rencana aneksasi pertama kali disampaikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Ada satu tempat di mana kita dapat menerapkan kedaulatan Israel segera setelah pemilu. Jika saya menerima mandat dari Anda, warga negara Israel, mandat yang jelas untuk melakukannya."
Perdana menteri yang juga memimpin partai Likud sayap kanan itu saat ini sedang dalam pemilihan dengan partai oposisi Partai Biru dan Putih. Pemilihan umum akan diadakan Selasa depan. 

Sumber: Akurat.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar